LG Optimus Pad |
Meski ditinggalkan
oleh kompetitornya dalam merilis tablet, namun nyatanya LG mampu menjadi yang
pertama menghadirkan tablet dengan dukungan fitur perekam dan pemutar video 3D
lewat Optimus Pad. Tak hanya itu, ukurannya yang berada diantara iPad dan Galaxy
Tab, membuat tablet ini memiliki ciri tersendiri.
Bobot Optimus Pad lebih berat hingga 15 gram dari iPad 2
yang tidak hanya lebih besar tapi juga menggunakan bahan alumunium pada bagian
belakang yang seharusnya membuat iPad 2 lebih berat dari Optimus Pad. Optimus
Pad juga lebih tebal dibandingkan iPad 2. Peletakan logo LG di sisi kiri layar
dan bagian belakang tablet memberi tanda bahwa penggunaan ideal tablet ini
adalah dalam posisi portrait. Namun, bagaimana pun tablet ini lebih nyaman
digunakan pada posisi landscape. Namun hal ini tentu bukan masalah yang begitu
penting.
Dimensi layar Optimus Pad memang tidak layaknya tablet
kebanyakan yang bermain disekitar angka 7 atau 10 inci. LG memilih untuk
membuat kelas baru diangka 8.9 inci. Dengan ukuran ini tampaknya LG berusaha
menawarkan portabilitas serta kenyamanan mengetik menggunakan ibu jari yang
biasa didapatkan pada tablet 7 inci, dikolaborasikan dengan kepuasan menikmati
file multimedia terutama video yang umum pada tablet 10 inci.
Meski unggul dalam fitur 3D, sayangnya untuk menikmati
video 3D pada layar Optimus Pad, pengguna tetap harus menggunakan kacamata 3D
red-cyan yang tidak disediakan dalam paket penjualan. Cukup merepotkan
mengingat untuk mendapatkan kacamata 3D diperlukan usaha tambahan yang tidak
mudah.
Saat masuk ke menu utama, pengguna tentu akan menyadari
keberadaan 2 ikon yang tidak umum pada daftar aplikasi tablet Android, 3D
Camcorder dan 3D Player. Kedua aplikasi inilah yang disediakan LG untuk
memfasilitasi fitur 3D Optimus Pad. Sesuai namanya, 3D Camcorder yang digunakan
untuk merekam gambar bergerak dalam format video 3D. Tablet ini menyediakan
pilihan untuk mengubah tampilan gambar pada view finder kamera 3D dengan
menekan ikon paling atas pada panel pengaturan. Tersedia 4 pilihan mode, yaitu
mixed, anaglyph, single, dan side by side. Ada pula pengaturan depth control
guna menyesuaikan kedalaman objek pada gambar yang sedang direkam. Sementara
itu, video hasil rekaman dapat dimainkan melalui aplikasi 3D Player yang
menyediakan pilihan untuk memutar video dalam tampilan anaglyph atau side by
side. Sedangkan, saat diputar melalui gallery seperti halnya video biasa, video
hasi rekaman 3D Camcorder akan tampil dalam bentuk side by side.
Dari segi konektifitas, ada yang istimewa dari Optimus
Pad, sebab tablet besutan LG ini dilengkapi port mini HDMI untuk menghubungkan
ke HDTV atau monitor yang memiliki port HDMI tentunya. Yang tak kalah menarik
adalahh tersedia port micro USB yang bukan hanya berfungsi saat menghubungkan
Optimus Pad dengan komputer, namun juga berfungsi untuk menjadikan tablet ini
sebagai host. Artinya, Optimus Pad dapat digunakan untuk membaca storage USB
seperti flashdisk misalnya. Namun teknologi yang popular dengan sebutan USB OGT
(On The Go) ini kabarnya bisa dinikmati setelah tersedia update Android 3.1.
Baik kabel USB OGT Converter dan HDMI disediakan LG pada paket penjualan.
Fitur perekam dan pemutar video 3D sudah cukup menjadi pembeda Optimus Pad dengan para kompetitornya yang terlebih dahulu muncul di pasaran. Meskipun begitu, Anda akan sedikit kecewa dengan teknologi layar yang belu 3D pada Optimus Pad, dan mengharuskan pengguna untuk memakai kacamata 3D untuk menikmatinya. Anehnya lagi, LG tidak menyertakan kacamata 3D pada paket penjualan.
Spesifikasi:Dimensi: 24.38 x 15 x 1.27 cm; Bobot: 621 gram; Layar: LCD capacitive touchscreen, 16 juta warna, 758 x 1280 piksel, 8.9 inchi; Kamera: Dual 5 MP, 2560 x 1920 piksel, autofocus, LED flash, geo-tagging, perekam video Full HD 1080@24fps (2D) dan HD 720@30fps (3D), kamera sekunder 2 MP; Memory: 32GB internal storage, 1GB RAM; Konektivitas: HSDPA 10.2 Mbps, HSUPA 2Mbps, EDGE/GPRS 850/900/1800/1900, WiFi 802.11 a/b/g/b, DLNA WiFi hotspot, Bluetooth v2.1 with A2DP, EDR, microUSB v2.0; CPU: Dual-core 1GHz ARM Cortex-A9 processor, ULP GeForce GPU, Tegra 2 T20 chipset; Sistem Operasi: Android OS v3.0 (Honeycomb); Fitur Lain: HTML Browser, GPS dengan dukungan A-GPS, Java MIDP emulator, SNS integration, Digital compass, HDMI port, Google Search, Maps Gmail, YouTube, Google Talk, MP4/DivX/XviD/H.264/H.263/WMV player, MP3/WAV/WMA/eAAC+ player, Document viewer/ editor, Organizer, Full Flash 10.3 support, Voice memo, Predictive text input;
Sumber: Majalah Mobile Guide Edisi 54 Oktober 2011
0 komentar
Posting Komentar