Teknologi layar berkembang seperti tanpa berhenti. Bila sebelumnya
teknologi tampilan 3 dimensi mengharuskan penggunaan kacamata khusus, kini
tidak lagi. Seperti halnya Nintendo 3DS dan LG Optimus 3D. Mereka mengeluarkan
produk portable dengan layar 3D pertama di dunia tanpa kacamata.
Early Tech
Untuk menampilkan konten 3D tanpa kacamata digunakan
sebuah teknologi yang disebut dengan “Parallax Barrier”. Istilah Parallax berasal
dari ilmu astronomi yang merupakan metode untuk menentukan jarak. Lengkapnya,
Parallax merupakan metode yang digunakan dengan melihat pada pergeseran dua
titik tetap relatif satu terhadap yang lain dilihat dari sudut pandang
pengamat. Teknologi yang pertama kali diperkenalkan oleh Reinhard Boerner dari
Institut Hertz, Berlin pada tahun 1985 ini digunakan untuk menampilkan gambar
berbeda pada mata kiri dan mata kanan.
Pengguna dapat menikmati gambar 3D berkualitas tinggi
tanpa kacamata khusus saat gambar yang berbeda diantarkan dengan sempurna ke
masing-masing mata. Namun demikian, problem utama yang dihadapi oleh penerapan
teknologi ini adalah sudut pandang yang terbatas. Sehingga jika Anda bergeser
sedikit saja, maka Anda akan kehilangan efek 3D-nya sebagaimana Anda melihat
sebuah gambar holografi.
Nintendo 3DS dan LG Optimus 3D sebenarnya tidak memiliki
permasalahan tersebut. Karena layar kecil, sehingga sudut pandang bisa dibilang
lebih sempit. Tapi bagaimana dengan layar Toshiba Qosmio F750 yang lebih lebar?
Advanced Tech
Untuk mengatasi permasalahan sudut pandang, Toshiba
mengembangkan sebuah teknologi yang merupakan perpaduan teknologi “Face
Tracking” dan teknologi “Active Lens”.
Dengan “Active Lens” dalam kondisi mati, panel
menayangkan gambar 2D biasa. Sedangakan dalam kondisi menyala, panel menyajikan
gambar 3D, memisahkan gambar yang dikirim ke setiap mata. Active Lens dapat
dimatikan dan dinyalakan secara cepat dan personal, yang berarti satu bagian
dari panel LED dapat menyajikan gamber 3D. Jadi pengguna dapat menikmati 3D
Windows dan gambar 2D dalam satu layar.
Satu lagi yang perlu Anda ketahui, bahwa teknologi
Parallax ini tidak akan memberikan pengalaman menikmati gambar yang sama dengan
pengalaman menonton gambar dengan kacamata khusus 3D yang memberikan kesan
seolah-olah gambar yang Anda lihat keluar dari layar. Dengan teknologi Parallax
ini, Anda hanya akan melihat pemandangan sebagaimana Anda melihat pemandangan
dari balik lubang jendela.
Selain pengalaman dalam melihat gambar yang berbeda,
salah satu kekurangan yang akan Anda dapati dari teknologi Parallax ini adalah
sudut pandang yang terlalu sempit, sehingga Anda tidak dapat menikmati tontonan
ini secara beramai-ramai. Penghantaran gambar yang berbeda pada mata kanan dan
kiri juga menyebabkan turunnya jumlah piksel gambar yang dapat Anda nikmati hingga
separuhnya, sehingga akan menurunkan ketajaman gambar yang diperlihatkan.
0 komentar
Posting Komentar