Minggu, 15 Juli 2012

Teknologi Layar 3D Tanpa Kacamata


Teknologi layar berkembang seperti tanpa berhenti. Bila sebelumnya teknologi tampilan 3 dimensi mengharuskan penggunaan kacamata khusus, kini tidak lagi. Seperti halnya Nintendo 3DS dan LG Optimus 3D. Mereka mengeluarkan produk portable dengan layar 3D pertama di dunia tanpa kacamata.

Early Tech
Untuk menampilkan konten 3D tanpa kacamata digunakan sebuah teknologi yang disebut dengan “Parallax Barrier”. Istilah Parallax berasal dari ilmu astronomi yang merupakan metode untuk menentukan jarak. Lengkapnya, Parallax merupakan metode yang digunakan dengan melihat pada pergeseran dua titik tetap relatif satu terhadap yang lain dilihat dari sudut pandang pengamat. Teknologi yang pertama kali diperkenalkan oleh Reinhard Boerner dari Institut Hertz, Berlin pada tahun 1985 ini digunakan untuk menampilkan gambar berbeda pada mata kiri dan mata kanan.

Next Step
Pengguna dapat menikmati gambar 3D berkualitas tinggi tanpa kacamata khusus saat gambar yang berbeda diantarkan dengan sempurna ke masing-masing mata. Namun demikian, problem utama yang dihadapi oleh penerapan teknologi ini adalah sudut pandang yang terbatas. Sehingga jika Anda bergeser sedikit saja, maka Anda akan kehilangan efek 3D-nya sebagaimana Anda melihat sebuah gambar holografi.
Nintendo 3DS dan LG Optimus 3D sebenarnya tidak memiliki permasalahan tersebut. Karena layar kecil, sehingga sudut pandang bisa dibilang lebih sempit. Tapi bagaimana dengan layar Toshiba Qosmio F750 yang lebih lebar?

Advanced Tech
Untuk mengatasi permasalahan sudut pandang, Toshiba mengembangkan sebuah teknologi yang merupakan perpaduan teknologi “Face Tracking” dan teknologi “Active Lens”.
Dengan “Active Lens” dalam kondisi mati, panel menayangkan gambar 2D biasa. Sedangakan dalam kondisi menyala, panel menyajikan gambar 3D, memisahkan gambar yang dikirim ke setiap mata. Active Lens dapat dimatikan dan dinyalakan secara cepat dan personal, yang berarti satu bagian dari panel LED dapat menyajikan gamber 3D. Jadi pengguna dapat menikmati 3D Windows dan gambar 2D dalam satu layar.
Satu lagi yang perlu Anda ketahui, bahwa teknologi Parallax ini tidak akan memberikan pengalaman menikmati gambar yang sama dengan pengalaman menonton gambar dengan kacamata khusus 3D yang memberikan kesan seolah-olah gambar yang Anda lihat keluar dari layar. Dengan teknologi Parallax ini, Anda hanya akan melihat pemandangan sebagaimana Anda melihat pemandangan dari balik lubang jendela.
Selain pengalaman dalam melihat gambar yang berbeda, salah satu kekurangan yang akan Anda dapati dari teknologi Parallax ini adalah sudut pandang yang terlalu sempit, sehingga Anda tidak dapat menikmati tontonan ini secara beramai-ramai. Penghantaran gambar yang berbeda pada mata kanan dan kiri juga menyebabkan turunnya jumlah piksel gambar yang dapat Anda nikmati hingga separuhnya, sehingga akan menurunkan ketajaman gambar yang diperlihatkan. 

0 komentar

Posting Komentar